“Tersenyumlah dan jadilah pendengar yang baik”
[showhide type=”links” more_text=”Read More” less_text=”-“]
Saya baru mengenal Dale Carnegie pada saat saya mengikuti training Dale Carnegie bulan September – Oktober 2012. Awalnya saya menganggap training ini tidak penting buat saya, akan tetapi setelah saya mengikuti training sesi pertama dimana saya harus menyebutkan nama dengan gaya sehingga orang-orang akan mengingat nama saya berdasarkan gaya gila yang saya pilih untuk ditampilkan dan training sesi kedua dimana saya belajar mengenai people skill, leadership skill, dan reduce stress membuat saya menjadi semangat. Karena penasaran dengan sesi-sei selanjutnya, saya tidak pernah absen sekalipun dalam mengikuti training ini seminggu sekali selama 2 bulan. Saya mendapat teman-teman baru yang menyenangkan dan kalau boleh saya bilang agak “gila”(hehehe).
Group leader juga tidak pernah absen menyemangati dan mensupport kita dan juga mengingatkan kita untuk selalu mempraktekan prinsip-prinsip Dale Carnegie dalam kehidupan kerja dan kehidupan sehari-hari kita. Yang paling utama saya disarankan adalah tersenyumlah, karena memang saya jarang tersenyum, dan juga jadilah pendengar yang baik .
Peristiwanya pada akhir Desember 2012 lalu, perusahaan saya mengadakan acara workshop mengenai cara penggunaan system aplikasi yang dibuat perusahaan saya. Saya diminta oleh atasan saya untuk membawakan acara workshop tersebut sebagai trainer. Saya sangat antusias dan langsung menerima tugas tersebut padahal sebelumnya saya orang yang malas dan tidak percaya diri kalau diminta berbicara di depan orang banyak apalagi untuk acara resmi seperti ini. Tapi saya menerima tugas tersebut dengan semangat dan tidak ada perasaan khawatir sama sekali.
Pada saat acara workshop, di depan sekitar 35 orang peserta yang merupakan customer perusahaan, saya mulai membawakan acara tersebut dengan perkenalan diri saya dengan lantang dan intonasi yang pas berdasarkan ajaran dari dale Carnegie sehingga para peserta bisa mengingat nama saya dengan baik. Pada saat training, saya menjelaskan materi-materi saya dengan terstruktur serta tersenyum sehingga para peserta menjadi mengerti walaupun masih ada beberapa peserta dengan tatapan kosong tidak mengerti apa-apa tapi saya tetap menjelaskan materi saya sebaik mungkin agar bisa diterima oleh para peserta.
Pada saat sesi tanya jawab, banyak peserta yang bertanya kepada saya tentang system aplikasi dan saya menjelaskan dengan baik, pelan-pelan dan terstruktur dan saya mendengarkan mereka jika ada masukan-masukan untuk saya sehingga tidak terjadi perdebatan yang tidak penting. Banyak dari para peserta berpendapat bahwa pendapat mereka adalah benar. Cara yang saya lakukan adalah mendengarkan pendapat mereka terlebih dahulu kemudian saya memberikan pendapat saya sehingga lebih tercipta suasana sharing antara saya dan peserta sehingga suasana menjadi lebih santai dan rileks.
Ada beberapa peserta yang masih ingin bertanya tapi karena waktu tidak mencukupi maka saya mendelegasikan kepada teman-teman tim saya untuk membantu menjawab dan menampung pertanyaan para peserta sehingga mereka bisa mendapat jawaban yang puas.
Akhirya acara workshop berjalan dengan sukses dan saya mendapat apresiasi dari peserta dengan penjelasan-penjelasan dan training yang saya berikan (bukan sombong ya hehehe). Dan keesokan harinya pada saat saya mendatangi salah satu customer saya, dia bilang “Fredy, presentasi kamu kemarin bagus” saya tetap rendah hati dan tidak sombong…”
Yakin dan percayalah akan kemampuan diri kita sendiri, tersenyumlah, hindari debat kusir yang bisa mengakibatkan konflik. Anda akan menjadi lebih percaya diri dengan keyakinan anda, bisa mendapatkan kerjasama dari tim Anda dan segala tugas anda akan terselesaikan dengan baik
[/showhide]