Apresiasi adalah kata yang sering terdengar di kehidupan profesional dan personal kita. Hampir semua orang senang dipuji atas kerjanya, keberhasilannya atau dalam hal apa pun. Lingkungan yang apresiatif di tempat kerja bisa menjadi salah satu faktor yang membuat si karyawan merasa senang dan akan bertahan di pekerjaan yang sekarang atau memilih pindah dalam waktu dekat. Ini terlihat dari pengalaman teman saya. Beberapa tahun lalu, saya bertemu dengan seorang teman yang baru saja mengundurkan diri dari kantornya. Ketika saya tanya alasan kepindahannya, dia menjawab santai. “Hubungan saya dengan atasan tidak bagus. Saya tidak pernah mendapatkan apresiasi atas kerja keras saya.”
Saat kita menjadi seorang atasan dan memilki tim, untuk dapat menciptakan lingkungan yang apresiatif, terlebih dahulu kita perlu mengetahu apa saja yang dapat kita apresiasi dari seseorang dan cara yang tepat untuk terbiasa memberikan apresiasi yang tulus.
Setidaknya ada tiga hal yang dapat kita apresiasi dalam diri seseorang:
- Things atau hal-hal (sesuatu) yang dia miliki.
Kita dapat memuji barang atau sesuatu yang dimiliki orang lain. Sebagai contoh, teman kita yang baru berganti smartphone bisa kita puji, “Wah, HP-nya keren banget.”
Atau ketika salah satu anggota tim kita baru berganti kendaraan, kita pun dapat memberikan komentar positif kepada mereka. “Mantap nih, sekarang mobilnya bagus sekali ya.”
Teman yang suka mengoleksi sepatu bisa kita puji dengan, ”Sepatunya modelnya keren. Ini pasti model terbaru.”
Bahkan hal kecil seperti ketika kita lihat model rambutnya berubah menjadi lebih trendi pun dapat kita beri apresiasi.
Yang perlu diingat, tidak setiap saat orang di sekeliling kita membeli barang-barang baru terutama untuk pembelian besar seperti rumah, kendaraan dan gadget mahal, dan tidak setiap hari mereka berganti mode rambut atau pakaian; jadi belum tentu dapat disampaikan setiap hari. - Accomplishment atau keberhasilan (pencapaian)
Hal lain yang dapat kita apresiasi dari orang lain adalah mengenai keberhasilan mereka. Pencapaian di sini bisa berarti luas, bukan saja pencapaian dalam karir. Kita bisa puji rekan kita yang sangat cepat dalam mengatasi keluhan dari pelanggan, atau mengapresiasi rekan yang lain yang berhasil menyelesaikan project tepat waktu tanpa kendala berarti. Kita pun bisa juga memuji ketika teman kita berhasil mendapatkan customer baru atau menyelesaikan tugas sebagai panitia dengan baik. Keberhasilan yang mereka capai bisa saja menginspirasi kita sendiri dan pujian yang kita sampaikan dapat menjadi pemicu semangat bagi rekan kita. - Personality Traits
Walaupun rekan kita belum membeli barang baru atau belum berhasil melakukan sesuatu di pekerjaannya, kita tetap dapat memberikan apresiasi ke arah personality traits (karakter) yang mereka miliki. Contoh karakter positif yang bisa kita sampaikan antara lain: pembelajar, bertanggung jawab, ramah, helpful, berkomitmen, tangguh, cekatan dan masih banyak lagi. Kita perlu jeli melihat karakter positif mereka karena sering kali mereka tidak sadar bahwa mereka punya banyak karakter positif sampai kita menyampaikannya kepada mereka.
Saat kita menyampaikan apresiasi, ada beberapa hal yang perlu diingat:
- Perkuat apresiasi Anda dengan Evidence/Bukti yang spesifik
Mengapa kita mengatakan rekan kita orang yang bertanggung jawab? Apa alasannya kita menyebut mereka seorang yang ramah? Tanpa ada bukti, orang akan menganggap apresiasi kita sebagai basa basi dan ada kemungkinan mereka tidak percayaSetiap kali ingin menyampaikan apresiasi, cobalah pikirkan satu alasan spesifik mengapa kita memuji rekan kita.
- Lakukan sering
Kadang orang tidak percaya dengan apa yang kita sampaikan karena kita sangat jarang memujinya. Sehingga bisa saja di pikiran mereka, apa yang kita sampaikan tidak tulus dan hanya formalitas saja. Jadikan kebiasaan. Pujilah hal-hal kecil yang dilakukan oleh rekan kita. Contohnya: “Nah, gitu dong, laporannya tepat waktu.” Atau, ”Terima kasih ya, email kemarin sudah sangat lengkap.” Bisa juga kita sampaikan, ”Presentasi kamu kemarin keren banget, slide-nya rapi dan datanya spesifik.”
Yang paling penting di sini adalah, apakah kita memang mau mengamati hal positif yang dilakukan rekan kita dan memberikan apresiasi secara langsung.
- Lakukan tepat waktu
Kalau kita melihat suatu hal yang bagus dilakukan oleh rekan kita, berikan apresiasi sesegera mungkin. Hal yang menyebalkan bagi orang lain adalah mendengar pujian yang terlambat. Bagi orang tersebut bisa saja pujian kita dianggap basi dan tidak tulus.
Ada seorang manager di perusahaan multinasional pernah mengatakan pada saya, ”Kalau saja setiap dari kita mau berhenti sejenak dan memikirkan apa saja yang dapat saya apresiasi dari orang lain terlebih dari anggota tim kita, kita pasti akan dapat menyampaikan apresiasi yang tulus dan berdampak positif pada orang tersebut. Dan hal ini hanya membutuhkan 5 menit dari waktu kita.”
Sekarang, mari kita sisihkan waktu kita sedikit saja untuk mulai memberikan apresiasi yang tulus pada orang di sekeliling kita.
Tentang Penulis
Penulis adalah Senior Trainer berlisensi dari Dale Carnegie & Associates, Inc., sejak tahun 2007. Saat ini penulis juga berperan di bagian Marketing & Communications Dale Carnegie Jakarta yang ditekuni sejak 2013.