Diantara kita mungkin ada yang memiliki anak SMA, dan sebentar lagi memasuki dunia perkuliahan. Terkadang muncul kekhawatiran kita, terutama apabila anak-anak kita sudah merencanakan untuk kuliah di luar kota atau bahkan luar negeri. Apakah mereka bisa beradaptasi dengan mudah, menjaga diri, berprestasi dan bergaul dengan baik?
Bekal utama bagi anak saat tinggal berjauhan dengan orang tua adalah kebiasaan tertib dan disiplin.
Caranya :
- Memiliki jadwal sehari-hari yang relatif menetap dan tertata.
Apakah keluarga memiliki kebiasaan yang teratur dalam hal bangun pagi, tidur malam, makan bersama, belajar, berdoa?
Keteraturan jadwal membekali mereka untuk memiliki jadwal yang tertata. Sekalipun tinggal di kota/negara lain ia mampu mengatur jadwal dengan rapi. Ajak anak kita memiliki agenda dan daftar tugas yang ia review secara teratur.
- Rumah yang rapi.
Rumah yang bersih, barang-barang terletak pada tempatnya.
Situasi ini menggugah anak untuk menjaga kerapian kamarnya nanti. Ajari mereka merapikan baju-baju di gantungan, meja, tempat tidur, lemari buku, lemari pakaian dan memastikan semua peralatan belajar dalam keadaan baik.
- Pribadi yang seimbang.
Setiap anggota keluarga hendaknya memiliki kehidupan yang beragam dan berimbang. Tidak hanya belajar, tapi sempat bersosialisasi dan bersantai.
Ajak anak-anak untuk tidak hanya berkutat dengan pelajaran, namun sempat berbaur dengan masyarakat, mengembangkan bakat dan hobi, punya teman-teman akrab. Menjadi pribadi yang seimbang memungkinkan mereka terbiasa melakukan hal penting yang sering terabaikan, seperti berolahraga, menelpon orang tua, mencicil tugas kuliah, servis kendaraan ke bengkel. Hal ini menjadi ventilasi bagi tekanan yang dialami sehari-hari.
- Penampilan rapi.
Pastikan setiap orang di rumah punya kebiasaan untuk merawat badan, kulit, wajah dan rambut agar selalu bersih dan segar. Mulai dari kebiasaan harian seperti mandi, sikat gigi, keramas, membersihkan wajah. Juga keteraturan merapikan / menggunting rambutnya.
Manfaat dari kebiasaan tertib dan disiplin ini bisa dirasakan oleh dua pihak. Anak itu sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Bagi Anak:
- Memberikan rasa aman. mengetahui apa yang sebaiknya dilakukan, dan apa yang tidak boleh.
- Mampu mengejar standar yang ditetapkan oleh kampus dan masyarakat, sehingga kuliahnya akan berjalan lancar dan terhindar dari rasa bersalah dalam membawakan diri.
- Memiliki arah diri yang kuat, bisa menetapkan prioritas yang memang penting baginya dan tidak mudah terbawa arus.
- Mengembangkan hati nurani, yang membimbingnya dalam mengambil keputusan dan mengendalikan perilaku.
Orang yang tertib dan disiplin akan mempermudah orang lain untuk bekerjasama, karena:
- Menciptakan kesan yang lebih baik di mata orang lain.
Keterampilan menata pribadi dan berbagai aktivitas merupakan kualitas pribadi yang mengagumkan. Kesan baik dari orang lain akan memotivasi mereka untuk menjadi menjadi pribadi yang semakin baik lagi.
- Menambah peluang tugas dan kesempatan baru.
Mereka dilihat sebagai pribadi yang bisa diandalkan dan siap menerima tanggungjawab. Bisa jadi mereka akan diajak terlibat pada proyek penelitian, menjadi asisten dosen, atau pengurus kelompok mahasiswa. Pengalaman ini menjadi nilai tambah saat mereka bekerja.
Bapak-Ibu, membiasakan hidup tertib dan disiplin merupakan bekal hidup terbaik yang bisa kita berikan kepada anak-anak kita. Kemampuan menata diri dan membuat prioritas merupakan kemampuan kepemimpinan yang sangat dikagumi. Kebiasaan ini akan memperkuat citranya di mata teman-teman, dosen dan orang sekitarnya.
Tentang Penulis
Penulis adalah Senior Trainer berlisensi dari Dale Carnegie & Associates, Inc., sejak tahun 2000. Beliau juga sudah berkecimpung di dunia HR sejak tahun 1996. Selain itu, Ibu Wida, begitu beliau dikenal oleh rekan-rekannya, juga banyak diminta memberikan seminar dan talkshow mengenai parenting. Beliau juga sudah menuliskan buku Seri Keluarga Kita yang banyak berbicara mengenai keluarga dan parenting. Wida tinggal di Bandung bersama suami dan kedua anaknya.
