Sekarang ini, sangat populer untuk menjelaskan keberhasilan atau kegagalan perusahaan di mana pun dengan pernyataan sederhana “Ini adalah budaya perusahaan mereka!”. Ini adalah penjelasan yang menarik dan logis. Budaya perusahaan yang kuat dielu-elukan sebagai kunci untuk memenangkan pasar yang kompetitif; yang lemah, lonceng kematian. Sekalipun penjelasannya mudah, topik budaya itu kompleks. Kita semua mengira tahu apa yang kita maksud ketika menggunakan istilah itu. Benarkah?
Meskipun kita dapat mendeskripsikan budaya perusahaan berdasarkan kebiasaan dan nilai-nilai yang mereka anut, esensi sebenarnya adalah pikiran bawah sadar yang mendorong keputusan dan perilaku karyawan setiap hari. Cara berpikir ini didasarkan pada asumsi bersama, biasanya berasal dari pendiri perusahaan, yang telah berhasil diterapkan karyawan untuk menyelesaikan tantangan internal dan eksternal dari waktu ke waktu. Keberhasilan ini berfungsi untuk memvalidasi asumsi dan akhirnya menghasilkan pemahaman kolektif tentang cara yang tepat untuk berpikir, merasakan, bertindak dan menafsirkan dunia bisnis.
Budaya, kemudian, menentukan bagaimana karyawan melihat diri mereka sebagai bagian dari organisasi, bagaimana mereka berhubungan dengan pelanggan, bagaimana berinteraksi dengan otoritas, pendekatan pemecahan masalah, bagaimana memahami bisnis secara keseluruhan, membuat keputusan strategis, memahami tujuan perusahaan dan masih banyak lagi.
Klik disini untuk mengunduh White Paper: Transforming Attitudes and Actions